I.
Judul
Pengaruh
Audio Distraktor terhadap Kecepatan Reaksi pada Mahasiswa UIN Raden
Fatah Palembang yang Mengambil Mata Kuliah Psikologi Eksperimen Hari Selasa
Pukul 08.00 WIB Tahun 2014
II.
Profil
Subjek
1. Kelompok
Kontrol
No
|
Nama
|
Jenis
Kelamin
|
Umur
|
1
|
Asep Filmansyah
|
Laki-laki
|
20 tahun 3 bulan
|
2
|
A.
Arisya Zhorif
F.
|
Laki-laki
|
19 tahun 10 bulan
|
3
|
Catur Mas Indera S.
|
Laki-laki
|
19 tahun 4 bulan
|
4
|
Herman Saputra
|
Laki-laki
|
22 tahun
|
5
|
Agus Dwi Nugroho
|
Laki-laki
|
20 tahun 4 bulan
|
6
|
Oktarina
|
Perempuan
|
20 tahun 7 bulan
|
7
|
Ani Puspita Sari
|
Perempuan
|
20 tahun 4 bulan
|
8
|
Aisyach Rohmawati
|
Perempuan
|
21 tahun 5 bulan
|
9
|
Apria Puspita Sari
|
Perempuan
|
21 tahun 8 bulan
|
10
|
Muzdalipah
|
Perempuan
|
22 tahun
|
2. Kelompok
Eksperimen
No
|
Nama
|
Jenis
Kelamin
|
Umur
|
1
|
Alal Qalbi
|
Laik-laki
|
21 tahun 6 bulan
|
2
|
Mukhlisin
|
Laki-laki
|
22 tahun 4 bulan
|
3
|
Ahmad Marzuki
|
Laki-laki
|
20 tahun 4 bulan
|
4
|
Ardi Novrian
|
Laki-laki
|
20 tahun 1 bulan
|
5
|
Ayu Wandira N. R.
|
Perempuan
|
20 tahun 5 bulan
|
6
|
Hernita
|
Perempuan
|
22 tahun 8 bulan
|
7
|
Azlina Rahmi
|
Perempuan
|
20 tahun 11 bulan
|
8
|
Apriza Fitriyanti
|
Perempuan
|
20 tahun 8 bulan
|
9
|
Agung Prasetio
|
Laki-laki
|
21 tahun 3 bulan
|
10
|
Andria Wulandari
|
Perempuan
|
20 tahun 8 bulan
|
11
|
Okta Apriyani
|
Perempuan
|
20 tahun 2 bulan
|
3. Teknik
Sampling
Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan Simle Random Sampling.
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi tersebut.
III.
Desain
Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan desain dua kelompok.
Desain dua kelompok merupakan desain yang sederhana tetapi telah memenuhi
syarat sebagai penelitian eksperimental. Desain dua kelompok merupakan desain
yang lebih baik dibandingkan dengan desain satu kelompok, karena
dimungkinkannya dilakukan kontrol VS yang lebih banyak, terutama randomisasi,
serta adanya kelompok kontrol sebagai pembanding.
Desain dua kelompok merupakan desain yang bersifat eksploratif,
karena kita dapat mengetahui apakah VB berpengaruh terhadap VT. Pengaruh VB
terhadap VT dibuktikan dengan memberikan VB kepada satu kelompok (yang disebut Kelompok
Eksperimen) dan tidak memberikan VB kepada satu kelompok yang lain (yang
disebut Kelompok Kontrol). Bila ternyata skor VT pada kedua kelompok tersebut
berbeda, maka dapat dipastikan bahwa perbedaan tersebut karena adanya pemberian
VB. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa VB tersebut berpengaruh terhadap
VT.
Jenis desain dua kelompok yang digunakan adalah Randomized
Two Group Design, Posttest only. Desain ini menggunakan prinsip method
of difference karena desain ini membuat dua kondisi uang berbeda pada dua
kelompok penelitian.
IV.
Treatment
A. Material
Alat ini terdiri dari 3 unit, yaitu :
·
Regulator
: untuk memilih stimulus yang sesuai, mentranmisikan ke Stimulus Display
Unit, dan menunjukkan waktu yang diperlukan oleh orang coba untuk beraksi
terhadapnya.
·
Stimulus Display
Unit
: untuk mencetuskan tiga tipe sinyal auditory dan visual.
·
Reaction Key
: sebuah keyboard yang dilengkapi dengan tiga tombol yang ditekan
sebagai reaksi oleh orang coba sebagai reaksi terhadap stimulus.
Sebelum menekan tombol ON, pastikan :
-
Kabel AC sudah
terhubung ke sumber listrik
-
Kabel Reaction
Key dan Stimulus Display Unit sudah terhubung dengan regulator
(dibagian belakang)
-
Jika semua sudah
terpasang, nyalakan tombol ON yang terletak di belakang regulator
B. Prosedur
Pelaksanaan :
·
Kelompok dibagi
menjadi 2 yakni Kelompok Kontrol (KK) dan Kelompok Eksperimen (KE)
·
Subjek berdiri dihadapan
alat Reaction Time berhadapan; berseberangan dengan eksperimenter dengan
jarak yang sama
·
Subjek memegang
alat berupa remote control Reaction Time
·
Eksperimenter
berdiri dihadapan Reaction Time berhadapan; berseberangan dengan subjek
dengan jarak yang sama
·
Eksperimenter
memegang alat berupa remote control Reaction Time
·
Eksperimenter
menekan tombol untuk menyalakan lampu yang terdapat pada alat
·
Eksperimenter
menghadap kearah regulator, sekaligus mengamati orang coba dan mencatat response
timenya.
- Pemeriksaan
visual : Eksperimenter warna yang dikehendaki (Red/Green) tekan
tombol visual maka pada stimulus display unit akan mengeluarkan
warna tersebut orang coba segera memencet tombol pada Reaction Time
sesuai dengan warna yang keluar pada stimulus display unit. Operator
mencatat angka yang tertera pada regulator tekan tombol reset
untuk tes berikutnya.
- Pemerikasaan
Auditory : Eksperimenter memilih frekuensi suara yang dikehendaki (500Hz,
1000Hz, dan 5000Hz) tekan tombol auditory pada stimulus
display unit akan keluar suara dengan frekuensi tersebut orang coba segera
yang keluar pada regulator tekan tombol reset untuk tes
berikutnya.
·
Kelompok kontrol
terlebih dahulu melakukan praktik. Subjek menekan tombol yang bertujuan
mematikan lampu yang menyala, yang mana lampu menyala tersebut dinyalakan oleh
eksperimenter. Subjek KK melakukannya tanpa adanya gangguan dari Audio
Visual Distraktor. Subjek hanya boleh melihat kearah regulator.
·
Kelompok
Ekperimen : subjek menekan tombol yang bertujuan mematikan lampu yang mneyala,
yang mana lampu menyala tersebut dinyatakan oleh Eksperimenter. Subjek KE
melakukannya dengan apa adanya gangguan dari Audio Visual Distraktor.
Subjek hanya boleh melihat kearah stimulus display unit, tidak boleh
melihat ke arah regulator.
V.
Pelaksanaan
Treatment
Hari/Tanggal : Selasa, 9 Desember
2014
Waktu : 08.00-09.00 WIB
Tempat : Laboratorium Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin
dan Pemikiran Islam Universitas Negeri Islam Raden Fatah Palembang
Nama Eksperimenter : -Lavenda
-Lela
-Ridho
VI.
Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-eksperimen,
berupa angka yang akan dianalisis secara statistic, dapat dilakukan pada
situasi lapangan maupun laboratorium. Penelitian eksperimen adalah observasi
yang objektif terhadap suatu fenomena yang dibuat agar terjadi dalam suatu
kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau lebih faktor yang lain dibuat
konstan. Menurut Solso dan Macklin, memberikan definisi mengenai penelitian
eksperimen, yaitu penyelidikan dimana minimal salah satu variabel dimanipulasi
untuk mempelajari hubungan sebab akibat.
VII.
Dasar
Teori
kecepatan reaksi adalah kecepatan menjawab suatu rangsangan dengan
cepat dan dapat berupa penglihatan, suara melalui pendengaran. Harsono
mengatakan bahwa”Kecepatan reaksi adalah kemampuan organisme atlet untuk
menjawab rangsangan secepat mungkin dalam mencapai hasil sebaik-baiknya”.
Reaksi atau reaction time sering kali dirancukan dengan
istilah lain seperti refleks atau kecepatan gerak, tetapi menurut Harsono,
mengatakan bahwa “waktu reaksi adalah waktu antara pemberian rangsangan dengan
gerak pertama”.
Kecepatan reaksi merupakan perbedaan waktu antara aksi fisik dengan
rangsangan yang dikirimkan oleh sistem saraf dari otot. Semakin singkat waktu
yang dicapai berarti semakin tinggi pula tingkat reaksinya.
Serangkaian percobaan yang diukur mengenai waktu reaksi (RT) dan variabel
dependent untuk reaksi A, B, dan C dilakukan oleh Ulrich, Mattes, dan Miller
(1999).
Percobaan pertama mereka disajikan stimulus visual (LED hijau)
untuk kanan dan (LED merah) untuk kiri dari titik pusat. Untuk reaksi A,
peserta menanggapi dengan tangan yang sama. Untuk reaksi B, mereka menanggapi
cahaya kiri dengan tangan kiri atau cahaya yang tepat dengan tangan kanan.
B RT adalah signifikan lebih tinggi dari A RT, seperti yang kita
harapkan. Namun, terintegrasi kekuatan (daerah di bawah kurva yang menunjukkan
kekuatan sebagai fungsi waktu) tidak berbeda untuk dua reaksi. Ada beberapa
masalah potensial dengan percobaan ini, terjadi ketika lebih dari satu variabel
independen secara stimultan bervariasi sehingga kita tidak bisa sepenuhnya yakin
yang variabel bertanggung jawab untuk hasilnya.
Telinga manusia dapat mendengar bunyi antara 20Hz hingga 20KHz
(20.000Hz) dalam kondisi prima. Telinga paling peka terhadap suara antara 500Hz
– 4KHz. Maka, aka nada pengaruh dari setiap frekuensi suara yang dinaikkan
terhadap setiap individu yang berbeda.
Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa harus membagi perhatian
antara dua lampu, bukan hanya fokus pada cahaya tunggal. Selain itu, RT juga
sebanding dengan frekuensi suara yang didengarkan oleh manusia.
VIII.
Hipotesis
Ada pengaruh Audio Distraktor terhadap kecepatan
waktu reaksi pada mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang
mengambil mata kuliah Psikologi Eksperimen hari Selasa pukul 08.00 wib tahun
2014.
IX.
Hasil
Penelitian
Kelompok
Kontrol
No
|
Objek
Penelitian
|
Waktu
Reaksi Kontrol Group
|
Nama
|
Gender
|
Usia
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Asep Filmansyah
|
Laki-laki
|
20 tahun 3 bulan
|
253
|
654
|
229
|
170
|
160
|
2
|
B.
Arisya Zhorif
F.
|
Laki-laki
|
19 tahun 10 bulan
|
160
|
650
|
228
|
597
|
244
|
3
|
Catur Mas Indera S.
|
Laki-laki
|
19 tahun 4 bulan
|
295
|
539
|
771
|
380
|
231
|
4
|
Herman Saputra
|
Laki-laki
|
22 tahun
|
257
|
179
|
123
|
130
|
160
|
5
|
Agus Dwi Nugroho
|
Laki-laki
|
20 tahun 4 bulan
|
393
|
201
|
146
|
195
|
105
|
6
|
Oktarina
|
Perempuan
|
20 tahun 7 bulan
|
287
|
780
|
173
|
166
|
390
|
7
|
Ani Puspita Sari
|
Perempuan
|
20 tahun 4 bulan
|
290
|
301
|
339
|
404
|
227
|
8
|
Aisyach Rohmawati
|
Perempuan
|
21 tahun 5 bulan
|
873
|
225
|
162
|
219
|
198
|
9
|
Apria Puspita Sari
|
Perempuan
|
21 tahun 8 bulan
|
481
|
221
|
367
|
443
|
335
|
10
|
Muzdalipah
|
Perempuan
|
22 tahun
|
386
|
292
|
274
|
452
|
276
|
Kelompok
Eksperimen
No
|
Objek
Penelitian
|
Waktu
Reaksi Kontrol Group
|
Nama
|
Gender
|
Usia
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Alal
Qalbi
|
Laik-laki
|
21
tahun 6 bulan
|
409
|
324
|
539
|
278
|
375
|
2
|
Mukhlisin
|
Laki-laki
|
22
tahun 4 bulan
|
671
|
201
|
516
|
186
|
150
|
3
|
Ahmad
Marzuki
|
Laki-laki
|
20
tahun 4 bulan
|
178
|
264
|
176
|
127
|
134
|
4
|
Ardi
Novrian
|
Laki-laki
|
20
tahun 1 bulan
|
552
|
270
|
170
|
225
|
117
|
5
|
Ayu
Wandira N. R.
|
Perempuan
|
20
tahun 5 bulan
|
187
|
472
|
200
|
187
|
411
|
6
|
Hernita
|
Perempuan
|
22
tahun 8 bulan
|
2021
|
283
|
3216
|
310
|
228
|
7
|
Azlina
Rahmi
|
Perempuan
|
20
tahun 11 bulan
|
649
|
186
|
249
|
196
|
225
|
8
|
Apriza
Fitriyanti
|
Perempuan
|
20
tahun 8 bulan
|
3009
|
445
|
693
|
936
|
1051
|
9
|
Agung
Prasetio
|
Laki-laki
|
21
tahun 3 bulan
|
201
|
120
|
180
|
177
|
152
|
10
|
Andria
Wulandari
|
Perempuan
|
20
tahun 8 bulan
|
585
|
228
|
377
|
198
|
260
|
11
|
Okta
Apriyani
|
Perempuan
|
20
tahun 2 bulan
|
251
|
171
|
173
|
548
|
174
|
X.
Analisis
Hasil Penelitian
a. Deskriptif
Data Penelitian:
Tabel Data Kelompok Kontrol
Nama
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
∑
|
Mean
|
Asep Filmansyah
|
253
|
654
|
229
|
170
|
160
|
1466
|
293.2
|
C.
Arisya Zhorif
F.
|
160
|
650
|
228
|
597
|
244
|
1879
|
375.8
|
Catur Mas Indera S.
|
295
|
539
|
771
|
380
|
231
|
2216
|
443.2
|
Herman Saputra
|
257
|
179
|
123
|
130
|
160
|
849
|
169.8
|
Agus Dwi Nugroho
|
393
|
201
|
146
|
195
|
105
|
1040
|
208
|
Oktarina
|
287
|
780
|
173
|
166
|
390
|
1796
|
359.2
|
Ani Puspita Sari
|
290
|
301
|
339
|
404
|
227
|
1561
|
312.2
|
Aisyach Rohmawati
|
873
|
225
|
162
|
219
|
198
|
1677
|
335.4
|
Apria Puspita Sari
|
481
|
221
|
367
|
443
|
335
|
1847
|
369.4
|
Muzdalipah
|
386
|
292
|
274
|
452
|
276
|
1680
|
336
|
Tabel DataKelompok Eksperimen
Nama
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
∑
|
Mean
|
Alal
Qalbi
|
409
|
324
|
539
|
278
|
375
|
1925
|
385
|
Mukhlisin
|
671
|
201
|
516
|
186
|
150
|
1724
|
344.8
|
Ahmad
Marzuki
|
178
|
264
|
176
|
127
|
134
|
879
|
175.8
|
Ardi
Novrian
|
552
|
270
|
170
|
225
|
117
|
1334
|
266.8
|
Ayu
Wandira N. R.
|
187
|
472
|
200
|
187
|
411
|
1457
|
291.4
|
Hernita
|
2021
|
283
|
3216
|
310
|
228
|
6058
|
1211.6
|
Azlina
Rahmi
|
649
|
186
|
249
|
196
|
225
|
1505
|
301
|
Apriza
Fitriyanti
|
3009
|
445
|
693
|
936
|
1051
|
6134
|
1226.8
|
Agung
Prasetio
|
201
|
120
|
180
|
177
|
152
|
830
|
166
|
Andria
Wulandari
|
585
|
228
|
377
|
198
|
260
|
1648
|
329.6
|
Okta
Apriyani
|
251
|
171
|
173
|
548
|
174
|
1317
|
263.4
|
b. Uji
Normalitas
Berdasrkan
hasil analisis normalitas dengan menggunakan One Samples
Kolmogorov-Semirnov, maka dapat diterangkan bahwa:
1) Hasil
uji normalitas terhadap kelompok kontrol diperoleh mean = 1601,10; standar
deviasi = 403,611; K-S= 0,175; nilai signifikan = 0,200. Berdasarkan data
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa p = 0.200 > 0,05, sehingga dapat
dinyatakan bahwa data kelompok kontrol berdistribusi normal.
2) Hasil
uji normalitas terhadap kelompok eksperimen diperoleh mean = 2255,55; standar
deviasi = 1926,659; K-S = 0,386; nilai signifikan = 0,000. Berdasarkan data
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa p = 0,000 < 0,05, sehingga dapat
dinyatakan bahwa data kelompok eksperimen berdistribusi tidak normal.
c. Uji
homogenitas
Hasil
dari Levene’s Test, diperoleh F = 7,397; p = 0,014. Berdasarkan data tersebut,
dapat dikatakan bahwa p = 0,014 < 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa
varians kelompok-kelompok yang dibandingkan berbeda; artinya tidak homogen.
d. Uji
Hipotesis
Hasil dari
analisis Independent Samples T-Test, diperoleh data t = -1,051; p =
0,306. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dikatakan bahwa p = 0,306 >
0,05, sehingga dapat dinyatakan tidak signifikan. Maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini ditolak dan dapat disimpulkan bahwa “tidak ada pengaruh Audio
Distraktor terhadap kecepatan waktu reaksi pada Mahasiswa UIN Raden Fatah
Palembang yang mengambil mata kuliah Psikologi Eksperimen hari Selasa pukul
08.00 WIB tahun 2014”.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung: Alfabeta. 2013.