Sabtu, 19 Desember 2015

Ilmu Jiwa Agama


1.      Ilmu Jiwa (Psychology)
Ilmu jiwa itu merupakan salah satu disiplin ilmu-ilmu sosial. Jiwa itu abstrak, tidak dapat dilihat dan tidak dapat dipastikan dimana letaknya didalam anatomi fisik kita. Namun secara konkret tempatnya berada dalam diri kita. Kita tidak tahu adanya jiwa itu kecuali melalui gejala kognitif, afektif, dan psikomotorik atau perilaku yang dipantulkannya. Secara umu psikologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti dan mempelajari tingkah laku dan pengalaman dari organisme manusia tatkala berinteraksi dengan lingkungan. Baik lingkungan diri sendiri, manusia lain, hewan, tumbuhan biota sungai dan laut maupun benda-benda disekitarnya.

2.      Agama (Religion)
Adapun definisi agama menurut Prof.Dr. Harun Nasution, di antaranya:
a.       Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang dipatuhi.
b.      Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.
c.       Mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada diluar diri manusia dan mempengaruhi perbuatan manusia.
d.      Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
e.       Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari suatu kekuatan gaib.
f.        Pengakuan terhadap adanya kewajiban yang diyakini bersumber pada kekuatan gaib.
g.       Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekutan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.
h.       Ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui seorang rasul.

Prof.Dr. Harun Nasution juga menyampaikan beberapa unsur penting yang terdapat dalam agama, sebagai berikut:
a.       Kekuatan gaib: manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan gaib itu sebagai tempat minta tolong.
b.      Keyakinan: manusia berkeyakinan bahwa kesejahteraan di dunia ini dan hidupnya di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik gengan kekuatan gaib yang dimaksud.
c.       Respons yang bersifat emosional dari manusia: respon itu bisa mengambil bentuk perasaan takut, seperti yang terdapat dalam agama yang premitif, atau persaan cinta seperti yang terdapat dalam agama monoteisme.
d.      Kudus dan suci: paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab yang mengandung ajaran agama bersangkutan dan dalam bentuk tempat tertentu.

Agama berarti suatu ajaran yang mengandung aturan,hukum, kaidah, historis, i’tibar serta pengetahuan tantang alam, manusia, roh, tuhan, dan metafisika (dengan kata lain tentang natural dan super natural atau alam riil dan gaib) baik yang datang atau sumbernya dari manusia ataupun dari tuhan yang diperuhan oleh manusia tertentu atau masyarakat manusia dilingkungan yang terbatas maupun yang lebih luas.

3.      Ilmu Jiwa Agama (The Psychology of religion)
Ilmu jiwa agama dalah ilmu pengetahuan yang membahas pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang ketika berinteraksi dengan lingkungannya sehubungan atas keyakinan terhadap ajaran agama yang dianutnya. Untuk lebih jelasnya apa saja ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai berikut:
a.       Pengetahuan (kognitif), meliputi segala ragam dan jaringan sistem alam empiris dan non-empiris yang trsusun dalam file serta fungsi otak dan jiwa manusia (pikiran,perasaan,pemahaman, pengenalan, pertimbangan, sosial, insting/kemauan mencari tuhan/agama, insting/kemauan memenuhi kebutuhan biologi, fantasi, mencipta/berkreasi “inovasi”, berprestasi, harga diri, kata hati, dan pengambilan keputusan).
b.      Sikap (Attitude), meliputi penentuan prinsip-prinsip diri (fisik, mental, sosial, dan spiritual) berdasarkan berbagai pertimbangan atas pertemuan pengetahuan empiris dan non-empiris tersebut.
c.       Prilaku (behavior) adalah pelahiran aktivitas jiwa raga sesuai keputusan yang digariskan oleh sika. Dengan catatan, tingkah laku yang  ditampilkan tidak selalu sesuai dengan isi sikap jiwa. Apa yang ditanyakan oleh jiwa raga merupakan perbuatan yang terbuka untuk diketahui orang lain.
d.      Lingkungan, meliputi alam goib (ketuhanan, pesuruh/utusan, dan wilayahnya), alam realitas/empiris (diri sendiri,manusia lain, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda).

e.       Agama adalah ajaran yang menyatakan hubungan alam, manusia dengan kekuatan goib dalam kaitannya dengan keabadian hidup. 

Contoh Form Interview

LEMBAR INTERVIEW



Nama               : Nurzainab Hasibuan
Usia                 : 22 Tahun

Tanggal Tes                 : 26 Mei 2015
Pendidikan                  : SMA



KOMPETENSI
SKOR
CATATAN PENTING
1
2
3
4
5
Percaya Diri




Dia memiliki tekad yang tinggi, tidak gugup saat berbicara, tidak membloking cerita yang ia jelaskan

Teamwork





Mudah diajak bekerjasama dengan baik selama proses wawancara, banyak bercerita tentang kehidupan sosialnya

Kemampuan Pelayaanan




Memberikan yang terbaik terhadap pelanggannya, yakni anak-anak bimbingan private, serta memiliki semangat yang tinggi untuk membangun kampungnya dengan mendirikan risma

Keterangan : 1 = kurang sekali; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = baik sekali
CATATAN PENTING ( Kolom ini harapdi isi semua )
KEKUATAN
KELEMAHAN
o   Percaya diri yang tinggi
o   Bisa menyesuaikan diri dengan kelompoknya
o   Memberikan yang terbaik yang dia punya
o   Memiliki teamwork yang bagus, namun masih terlihat mencari aman sendiri
o   Membutuhkan waktu lebih banyak bersama teman, agar tidak menjadi individualis karena terlalu percaya diri





Rekomendasi :
   Dapat disarankan
   Dipertimbangkan
   Tidak disarankan
Interviewer :


( Ahmad Marzuki )


Psikodiagnostik III: Wawancara

LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKODIAGNOSTIK III : WAWANCARA


Disusun Oleh:
Ahmad Marzuki
12350007


Dosen Pengampu:
Gonny Wicaksono, M.Psi






PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2015

PERCAYA DIRI, TEAMWORK DAN KEMAMPUAN PELAYANAN PADA MAHASISWA YANG SIAP BEKERJA

 I.                  Latar Belakang
Tidak semua orang bisa merasakan yang namanya Kuliah di Universitas-universitas tertentu, apalagi Universitas ternama di Indonesia. Sebagian besar alasan orang tidak kuliah karena tidak ada biaya, namun itu dirasa sudah diatasi dengan adanya beasiswa-beasiswa yang diberikan pihak kampus atau pihak swasta lainnya.
Beruntung bagi orang-orang yang sudah masuk kuliah, karena opini publik menyatakan bahwasannya kuliah adalah jalan menuju mencari pekerjaan untuk melanjutkan hidup nantinya. Banyak orang yang mengatakan kalau sudah kuliah pasti tentulah dia bekerja layak. Namun, kenyataannya semakin maju zaman, semakin banyak orang yang kuliah, malah kesempatan bekerja itu mulai terasa susah. Dahulu untuk mengajar SMA, bisa jadi orang yang baru tamat SMA juga, tapi sekarang orang yang mengajar SMA setidaknya minimal S1.
Kemudian karena banyaknya S1 di Indonesia ini, serta peluang kerja yang kecil, tentu perusahaan-perusahaan tertentu ingin mendapatkan SDM yang berkualitas. SDM dikatakan berkualitas apabila mereka memiliki skill-skill yang menjadi nilai lebih dari orang itu, misalnya saja rasa percaya diri, kemampuan bekerjasama (teamwork), kemampuan pelayanan yang baik dan lain-lain. Dengan melihat indikator-indikator dari skill yang dimiliki SDM sekarang ini diharapkan dapat menentukan orang yang layak bekerja di perusahaan tersebut.Sekarang ini sudah banyak yang mulai menerapkannya semenjak SDM itu masih kuliah. Agar sehabis kuliah nanti bisa direkrut langsung.
Melihat dari penjelasan diatas, maka penulis akan mengungkap mengenai “Percaya Diri, Teamwork dan Kemampuan Pelayanan Pada Mahasiswa yang Siap Bekerja”.



II.                  Landasan Teori
1.      Percaya Diri
a)      Pengertian Percaya Diri
Rasa percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan-kemampuan sendiri, keyakinan pada adanya suatu maksud di dalam kehidupan dan kepercayaan bahwa dengan akal budi mereka akan mampu melaksanakan apa yang mereka inginkan, rencanakan dan harapkan.
Rasa percaya diri merupakan keberanian menghadapi tanangan karena memberi suatu kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada keberhasilan atau kegagalan. Rasa percaya diri penting untuk berpartisipasi dalam kehidupan publik, seperti halnya ketika bergabung dengan suatu masyarakat yang didalamnya terlibat di dalam suatu aktivitas atau kegiatan, rasa percaya diri meningkatkan keefektifan dalam aktivitas atau kegiatan.
b)      Aspek-aspek Percaya Diri
Menurut Lauster, seseorang yang memiliki rasa percaya diri positif adalah:
1)      Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang bahwa dia mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya.
2)      Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuannya.
3)      Obyektif yaitu memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.
4)      Bertanggung jawab yaitu kesediaan untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
5)      Rasional yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan menggunakanpemikiran yang dapat diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan kenyataan.



2.      Teamwork
a)      Pengertian Teamwork
Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerjasama tim. Tanpa kerjasama yang baik dan tidak akan memunculkan ide-ide cemerlang. Bachtiar menyatakan bahwa kerjasama merupakan sinergisitas kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai satu tujuan yang diinginkan. Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan mengantarkan pada kesuksesan.
Kerjasama dilakukan oleh sebuat tim lebih efektif daripada kerja secara individual. West (2002) mengatakan bahwa telah banyak riset membuktikan bahwa kerjasama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Hal ini sangat berbeda dengan kerja yang dilaksanakan oleh perorangan
Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerjasama yang dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan.
b)      Indikator-indikator Teamwork
West (2002) menetapkan indikator-indikator kerjasama sebagai alat ukurnya sebagai berikut:
1)      Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang baik.
2)      Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun pikiran akan tercipta kerjasama
3)      Pengarahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengarahkan kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerjasama akan lebih kuat dan berkualitas.



3.      Kemapuan Pelayanan
a)      Pengertian Kemampuan Pelayanan
Lovelock mendefinisikan pelayanan sebagai kegiatan yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dan tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut.
b)      Dimensi Pelayanan
Parasuraman mengelompokkan kualitas pelayanan kedalam lima dimensi, yaitu:
1)      Bukti langsung (Tangible), yaitu sebagai fasilitas yang dapat dilihat dan digunakan perusahaan dalam upaya memenuhi kepuasan pelanggan.
2)      Kendala (Reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan kepada pelanggan sesuai dengan yang diharapkan.
3)      Daya tangkap (Responsiveness), yaitu sebagai sikap tanggap, mau mendengarkan dan merespon pelanggan dalam upaya memuaskan pelanggan.
4)      Jaminan (Assurance), yaitu kemampuan karyawan dalam menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan melalui pengetahuan, kesopanan serta menghargai perasaan pelanggan.
5)      Kepedulian (Empathy), yaitu kemampuan atau kesediaan memberikan perhatian yang bersifat pribadi, serta bersikap ramah, memahami kebutuhan dan peduli
 III.            Pendoman Wawancara
Percaya Diri
a.       Apakah anda merasa malu dengan penampilan anda?
b.      Apa alasan anda kuliah sambil bekerja?
c.       Bagaimana anda memaksimalkan penampilan anda?
d.      Apakah anda pernah merasakan patah semangat?
e.       Bagaimana cara anda membuktikan diri anda yang sesungguhnya?
Teamwork
a.       Bagaimana hubungan anda dengan keluarga anda?
b.      Bagaimana cara anda mengatasi masalah dalam kelompok anda?
c.       Apakah anda mempunyai masalah dengan teman-teman anda?
d.      Bagaimana cara anda mengatur jadwal-jadwal anda yang sibuk?
e.       Apakah anda memilih-milih teman anda?
Kemampuan Pelayanan
a.       Apa yang dapat anda berikan kepada orang-orang disekitar anda?
b.      Apakah anda mengalami masalah dengan pekerjaan anda sebelumnya?
c.       Bagaimana cara anda memberikan pelayanan terbaik pekerjaan anda?

 IV.            Interpretasi
Jika dilihat dari tingkat percaya diri interviewe, interviewer melihat bahwasannya interviewe sudah memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Hal itu bisa dilihat dari respon jawaban yang diberikannya, bahwa dia sudah bertekad untuk bisa membawa bukan hanya titel sarjana saja, melainkan manfaat-manfaat yang ia dapatkan di UIN serta lingkungan Palembang yang lain untuk bisa diterapkan sebagai perubahan-perubahan yang akan dilaksanakannya kelak setelah lulus.
Selain itu juga, interviewe yang berasal dari keluarga miskin, namun ia tidak berfikiran bahwasannya kalau miskin itu pasti berpakaian yang tidak layak, malah ia berfikir sebaliknya, harus bisa berpenampilan rapi. Hal ini juga sebagai penunjuk interviewe memiliki rasa percaya diri. Kemudian dari cara interviewe meyakinkan orang tuanya bahwasannya dia mampu untuk kuliah jauh dari orang tua merupakan salah satu bagian dari rasa percaya diri yang tinggi yang ia miliki dan ia kembangkan sejak dari pondok pesantren.
Jika dilihat dari kemampuan bekerjasama (teamwork) interviewe, interviewer menilai bahwa interviewe juga memiliki kemampuan bekerjasama yang baik. Hal ini bisa dilihat ketika dia bertemu dengan orang-orang yang tidak sepaham dengan dirinya dan salah satunya dosen yang mengajar dia, ternyata dia tetap menjalani kuliah yang diajar oleh dosen itu dan memilih no comment serta tetap kembali kepada keyakinan sendiri-sendiri saja.
Kemudian kemampuan kerjasama (teamwork) yang dimiliki interviewe juga bisa dilihat dari cara dia menyelesaikan masalahnya dengan cara yang baik dan tidak melanggar aturan serta memberi penjelasan seperti yang ia lakukan kepada temannya yang merasa tersinggung ketika dia tidak mau bersalaman dengannya.
Jika dilihat dari kemampuan pelayanan yang interviewe miliki, interviewer melihat sudah banyak bukti yang interviewe berikan. Contohnya saja seperti yang dilakukannya untuk membuat anak didik les private yang diajarnya mengerti, sampai-sampai dia memberikan cerita, memotivasi dan lain-lain. Kemudian interviewe sangat termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya terlebih dahulu agar bisa merubah daerah kampung halamannya, serta kemampuan memanage waktu yang interviewe lakukan agar hubungan dia dengan saudaranya yang memberikan tempat tinggal itu tetap terjaga.
V.                  Kesimpulan
Dari hasil interpretasi, dapat disimpulkan bahwa NH memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Dengan tingginya rasa percaya diri yang ia miliki, akan dapat membantu pekerjaan yang ia lakukan nantinya, karena dengan percaya diri, ia tidak akan mudah goyah terhadap masalah-masalah yang dialami.
NH juga memiliki kemampuan bekerjasama (teamwork) yang baik. Kemampuan bekerjasama ini penting ketika seseorang ketika berada di lingkungan masyarakat. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia membutukan orang lain. Dengan adanya kemampuan bekerjasama yang baik akan membuat NH mampu menjalin hubungan yang baik juga dengan orang lain.
Kemudian NH juga mampu memberikan pelayanan yang baik kepada orang yang bekerjasama dengan dia, khususnya dalam belajar-mengajar. NH memberikan yang terbaik yang dia miliki, agar anak dapat memahami pelajaran-pelajaran yang diberikan.


 VI.            Lampiran
1.      Identitas Interviewe
Nama               : NH
TTL                 : Rantau Prapat, 20 Desember 1993
Pekerjaan         : Guru Private
Pendidikan      : Mahasiswa
2.      Verbatim
No
Pertanyaan
Jawaban
1
Tolong ceritakan tentang diri anda?
Saya Nurzainab Hasibuan, saya aslinya dari Medan, disini saya kuliah di Jurusan PAI, Pendidikan Agama Islam semester 8, sedang nyusun. Saya tinggal disini di Jalan Semangka No. 2 A di daerah,, dekat dimana tu.. di daerah KI
2
Oh daerah KI..
Masuk ke Masjid AL-Magfiroh, umm disamping Masjid Al-Maghfiroh.
3
ya, dari Medan sendiri mbak ya?
Eee.. ada saudara, tempat tinggal sekarang itu bersama saudara, kebenaran juga saudara, beliau dosen disini juga, jadi kebenaran bukan karena ajakan dia, karena saya niatnya saya dari medan itu kuliah di IAIN sini, kalau sekarang UIN ya namanya
4
Kenapa sih pengen kuliah jauh-jauh?
Karena kenapa ya, pengalamannya yang membuat saya pengen jauh dari situ karena selama tahun itu saya sudah, apa ya 6 tahun dari tamat SD sampai Aliyah itu saya tinggalnya di Pondok terus. Jadi selama di pondok itu saya nggak pernah kemana-mana, paling Cuma ngikutin lomba-lomba, musabaqah, pidato-pidato gitu aja. Jadi yang buat saya pengen keluar itu ya sekali keluar kenapa sih gak langsung jauh..
5
Emang di Medan gak ada UIN juga?
Banyak.. ada UIN, ada USU, Tapi gimana ya, bukan saya ingin menjelekkan kota Medan saya sendiri, tapi ya namanya juga disitu, mungkin kalo masalah lingkungan medan itu, apalagi waktu zaman dulu, ada penelitian mengatakan bahwasanya medan itu, tingkat hamil di luar nikah itu banyak..
6
oh seperti itu mbak, emm
ketika saya ingin disini itu bukan hanya kuliah ya, tapi saya juga, apalagi udah semester akhir-akhir ini saya ada ingin kerja disini aja..
7
Gak ada niat balik ke Medan gitu untuk memperbaiki..
Kampung sendiri gitu..? Ada sih, cuma saya ingin meningkatkan kualitas saya dulu, sejauh mana saya meningkatkannya, dan bisa nanti membawa apa yang saya dapat disini dan saya ubahlah kampung halaman saya[1]
8
Bagaimana contoh anda untuk menerapkan perubahan-perbahan pada kampung anda?
kalau saya pikir sekarang ya, apalagi untuk sekarang yang ada dalam fikiran saya,  sekarang kan mau masuk bulan puasa,, di kampung saya itu belum ada yang namanya Remaja Masjid[2]
9
belum ada?
Jadi saya itu pengen sekali kalau pulang kampung itu saya ingin membentuk sebuah remaja masjid di kampung saya sendiri[3], karena memang disitutu banyak ya, banyak orang-orang seperti saya atau anak-anak muda juga, tapi mereka itu kalau tamat SMA, SMP, Aliyah gitu, gak ada lagi anak-anak muda yang tinggal di kampung, semuanya kuliah dan merantau sendiri.
10
Selain buat risma tadi, apalagi yang bisa anda berikan untuk merubah-merubah daerah anda tadi?
Kayaknya yang saya prioritas ini ya remaja itu dulu, ee karena untuk, maksudnya saya ingin yang kecil dulu ,. Kampung sendiri dulu baru beranjak ke kampung yang lain. Dan fikiran saya juga gak semudah apa yang saya inginkan ya untuk mencapai target itu[4], karena susah.. ee untuk anak jaman sekarang ini apalagi di kampung saya itu untuk diajak ke hal-hal religisu itu saja susah. Tetapi yang saya salut itu, anak-anak yang dibawah umur SD itu kalo niat dan semangat mereka untuk mengaji sangat luar biasa, karena itu saya kagum
11
Jadi aktivitasnya apa nih selain kuliah dan mengajar?
aktivitasnya apa ya, kalo sekarang ini rumah-kampus aja..
12
Rumah-kampus aja? kenapa gak nyoba bermain-main dengan teman di sekitarnya gitu.
kenapa ya, bukan gak mau dan bukan karena tipe atau gimana ya, tapi rasanya kalo misalnya menghabiskan waktu dirumah itu rasanya cukup dengan istirahat. Apalagi zaman sekarang ya, kalo mengikuti, kalo sudah tertular itu bawakannya mau-mau terus..
jadi, bukan hanya setiap hari, tapi adakalanya sekali dalam seminggu menghabiskan waktu bersama teman-teman
13
Emang ada masalah gak sampai jadwalnya sekali semingguan?
bukan ada masalah, tapi yang namanya kita tinggal sama orang ya kita harus tau diri juga, tau dirinya bukan kerja yang kaya gimana gitu kan, harus bisa memanage waktu, tinggal tempat orang itu apalagi kita kan sudah diberikan tempat, dikasih makan. Tapi kita nggak uang yang kita kasih tapi kita bisa memberikan tenaga buat mereka gitu[5]
14
seperti itu yaa..
baru akhir ini saja saya tidak ada kegiatan diluar, kemaren saya di semester 3 samapi 7 ada kegiatan mengajar di TPA gitu..
15
Itu private atau ada lembaga yang menaungi?
kemaren ada private, kalo yang private itu ngadainnya sesudah maghrib sampe sebelum isya’, jadi kerumah.. untungnya masih didekat rumah jadi kita sholat berjama’ah maghrib sama isya’, abis isya’ kita mulai
16
Bisa mengajar private itu diajakin temen atau memang kemauan sendiri?
itu kemaren tu memang ada tawaran dari lingkungan akhirnya tersebar sampe ke telinga yang di rumah, akhirnya orang dirumah itu nawarin “adik saya insyaallah nanti bisa ngajarin itu” katanya.. Beliau nanya ke saya, kemudian saya oke-kan, kita dateng kerumah yang anaknya mau diajar, kita bagi waktu hari apa aja, alhamdulillah
17
Pernah mengalami masalah, pas dateng ke rumahnya terus orang tuanya tidak setuju?
kalo yang tidak setuju yang masalah dirumah itu jarang ya, kan sebelum kita.. um maksudnya pas membuat kontrak mengajar, itukan mestinya harus ada ridho dari orang tua, kalo dari orang tua sih mungkin gak ada ya, tapi kadang ada anaknya. Yang harus kita alami itu ya kadang anaknya malas, badmoodnya lagi gimana kan, paling masalah gitu, kadang kita harus sabar-sabar ngadepin anak yang seperti ini, kadang ributnya minta ampun
18
Dalam mengajar private itu apa saja yang bisa anda berikan agar mereka bisa cepat paham?
kalo secara pemahaman, kadang kita harus ngajak bercerita-cerita dulu ya, kemudian memotivasi. Pokoknya mengajar itu tidak yang semudah kita bayangkan[6]
19
Anda kuliah sambil mengajar, mengapa anda seperti itu? Karena saya melihat anak-anak kuliah sekarang itukan ya kuliah, kuliah aja,. Abis kuliah ya main
gimana ya, mungkin gak semua orang berfikiran seperti itu, karena kenapa, saya berfikirnya saya datang merantau ke IAIN dari medan itu karena saya punya tekad, tekad saya kenapa? Saya berani untuk berjuan sendiri walaupun orang tua menyemangati dari sana, jadi nanti kalau saya pulang, bukan titel sarjana saja yang saya bawa, tetapi apa yang saya dapatkan di UIN, maupun pengalaman saya di Palembang, nilai-nilai apa yang saya dapatkan nanti bisa sebagai bahan saya waktu mengajar, berhadapan dengan masyarakat, karena kita hidup kita ini bersosial kan, bermasyarakat, ada lingkungan ada individual dan sebagainya[7]
20
Anda pernah gak merasakan bahwa anda itu berbeda dari Palembang “ah enakan kuliah di Medan saja daripada di Palembang” pernah gak?
gak pernah,.. malah saya merasa bahwa Palembang itu sudah jadi kota saya sendiri
21
kenapa bisa seperti itu?
karena apa ya, massa remaja ke dewasa saya itu kan masa yang paling penuh ingatan ya, pengalaman dari luar itu paling banyak saya habiskan dari sini, sementara kalau disana itu massa kanak-kanak, massa pertumbuhan, itukan hanya bahan cerita, bahwasanya massa permainan kita, tapi massa pertumbuhan dan perbaikan akhlak itu ya lebih banyak di lingkunyan saya di Palembang ini, dari saya berpendidikan, tata cara ngomong dengan dosen itu bagaimana, karena kenapa? Kan saya kuliah disini, kalo orang tua kan hanya pendidik dirumah dan lingkungan Palembang ini menjadi orang tua kedua saya.
22
di Palembang kan berbeda sama di Medan, kalo orang Palembang kan sering ceplas-ceplos, sering ngatain langsung, tersinggung gak?
umm, gakk.. kita kan masih sumatera ya, kalo sumatera kan masih kelihatan apa ya, bukan kasar ya tapi mereka itu tegas, bedanya kalo di Palembang ini, ngomongnya itu ya sebenernya gak jauh dari Medan sih, kalo Medan itu juga kasar,. Kasarnya orang Medan itu sama orang sini tu gak jauh beda, karena yang saya lihat, kalo orang palembang kalo sakit hati diam-diam bisa membunuh kan, tapi kalo di Medan itu kalo dia sakit hati cukup dengan omongan yang sekasar-kasarnya gitu, karena menurut dia yang sudah diomongkan ya udah lewat-lewat aja, itu yang saya lihat
23
jadi selama massa perkuliahan anda, pernah gak anda mengalami yang namanya gini “ketika dibagi kelompok, anda sekelompok dengan orang-orang yang menurut anda gak sesuai dengan anda?” coba diceritakan seperti apa?
Pernah. tapi ini masalah paham ya, saya bukan mengatur saya paham yang bagaimana ya fanatik atau bagaimana ya.. tapi pernah saya temuin teman yang emang pahamnya itu gak nyambung sama kita, misalnya waktu itu masalah apa gitu ya, bukan hanya dengan mahasiswa ya, tapi pernah juga sama dosen, mungkin beliau itu orang Muhammadiyah gitu ya, maaf kalo anda mungkin tersinggung.. tapi apa yang saya dapatkan pelajaran agama waktu saya kecil itu rasanya bertolak belakang denga apa yang bapak itu jelasin lho, jadi saya itu hanya bisa diam saja didalam kelas itu, jadi bentroknya itu antara hati dan pikiran saya
24
apa yang anda lakukan pada saat itu?
pada saat itu saya no comment, saya hanya nurutin apa aja kata bapak itu, tergantung apa yang saya ketahui dan pahami, tidak melanggar dari aturan saya, dan saya menyimpulkan dari apa yang saya ketahui dahulu[8]
25
jadi karena ada maslaah itu apakah anda semakin mundur atau lanjut saja gitu?
saya gak makin mundur, saya malah ingin mendalami apa yang saya pahami saja[9], contohnya soal wudhu, dari ibu saya mengajarkan pertama kali dari tangan ke siku, tapi disini saya mendapatkan banyak yang dari siku ke tangan. Jadi saya semakin banyak mengenal banyak paham ya, karena hidup itu bukan hanya satu paham, apalagi yang fanatik gitu ya, kadang dengan cara salaman saja, misalnya kita mau salaman, kita gak mau salaman tangan dia gitu, dia sudah merasa sakit hati, tapi dia kan juga harus mengerti kita, bahwasannya ini yang saya pahami, kamu harus ngerti seperti itu ya
26
oke, seperti hal yang telah anda katakan tadi, ada ya dikelas anda?
umm, gak sebanyak yang anda bayangkan, tapi ada salah satunya, sampe dia ngatakan gini, “uhm sombongnya, salaman aja gak mau”, akhirnya saya jelasin kan, dalam agama itu seperti ini dan kita harus paham ini masalah aurat kan, yang boleh menyentuh itu hanya orang-orang yang muhrim, kalo kamu sudah halal sama saya, kamu boleh kok megang tangan saya, saya bilang[10]
27
Apakah ada hal yang membuat anda semangat lagi selain merubah daerah anda tadi, sehingga anda kuliah disini?
yang membuat saya semangat itu selain dari ingi merubah itu adalah orang tua saya. Orang tua saya itu bukan orang besar, bukan pengusaha, bukan ulama. Menurut saya, orang tua saya itu adalah guru yang paling saya cintai itu adalah orang tua saya itu. Pendidik saya yang pertama adalah orang tua saya, karena kenapa saya bilang seperti itu? Mungkin orang kampung saya memandang ya, kalau kami ini kaya, padahal tidak,, coba bayangkan, selama kita miskin, penampilan kita itu tidak layak, tidak kan? Tapi kita buktikan bahwasannya orang miskin itu juga harus bisa rapi.[11] Orang mikirnya bajunya bagus-bagus itu anak orang kaya, bukan. Orang tua saya itu tukang deres, kami 6 bersaudara itu, dan saya anak ke-5, alhamdulillah orang tua saya mampu, hampir sukses mendidik anaknya juga untuk sekolah, dan saya salut abang saya semangat dia kuliah itu karena orang tua, dan satu harapan saya itu saya ingin buktikan bahwasannya saya bukan hanya membawa titel sarjana, tapi saya juga bisa membahagiakan kedua orang tua saya walaupun mereka sedang sakit-sakitan disana[12]
28
Sebagai anak yang ke 5, ikhlas gak orang tuanya kuliah di Palembang?
nggak, malah sebernya mereka itu tidak rela kemaren, akhirnya saya buktikan kepada mereka, yang lucunya gini, maaf ya, selama dipondok itu saya orangnya laing rindu, baru dua hari masuk pesantren saya menangis, meraung-raung di pondok karena saya ingin pulang gak mau jauh dari orang tua. Jadi pertama saya bilang niat saya mau ke Palembang, orang tua saya itu menolak “gak mungkin, pasti kamu nangis saja nanti disana, nanti kalo jauh nanti gimana kami mau kunjungin kamu?” iya juga gitu kan, tapi saya tekad bahwasanya bisa saya buktikan, bahwasannya saya tidak akan rindu, bahwasannya ini cara saya untuk merubah sifat saya yang perindu sama orang tua saya. Akhirnya satu tahun berlalu di Palembang, saya gak pulang waktu lebaran, saya buktikan bahwasannya saya bisa kan, gak rindu gak nangis, walaupun dalam hati pengen banget ketemu orang tua[13]
29
hal apa saja sih yang bisa anda berikan kepada orang tua anda selagi mereka masih hidup, masih diberi kesempatan melihat anda sukses?
saya tidak bisa memberikan uang, saya tidak bisa memberikan apa-apa ya, tapi saya selalu hanya bisa memberikan do’a kepada mereka[14]



VII.            Dokumentasi





[1]Aspek Kemampuan Pelayanan
[2]Aspek Kemampuan Pelayanan
[3]Aspek Kemampuan Pelayanan
[4]Aspek Kemampuan Pelayanan
[5]Aspek Kemampuan Pelayanan
[6]Aspek Kemampuan Pelayanan
[7]Aspek Percaya Diri
[8]Aspek Teamwork
[9]Aspek Percaya Diri
[10]Aspek Teamwork
[11]Aspek Percaya Diri
[12]Aspek Percaya Diri dan Kemampuan Pelayanan
[13]Aspek Percaya Diri
[14]Aspek Kemampuan Pelayanan