Minggu, 24 Mei 2015

Dinamika Kelompok

Makalah Psikologi Industri Dan Organisasi
Dinamika Kelompok
“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Psikologi Industri Dan Organisasi Semester 6”

Disusun Oleh:
Kelompok VI

Ahmad Marzuki                                                 12350007
Desi Astuti                                                         12350038
Faisal Tanjung                                                    12350055
Hendra Suganda                                                 12350066
Tri Winda Sari                                                   13350182

Dosen Pembimbing
Kiki Cahaya Setiawan, S.Psi, M.Si


JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2015


PENDAHULUAN

Sebagai makluk sosial, manusia memang tidak mungkin hidup sendiri tanpa ada orang kain bersamanya, apakah itu dalam keluarga, dalam kehidupan bermasyarakat, di kantor dan sebagainya. Dari hari pertama dilahirkan, kita sudah merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai keluarga; kita tidak mungkin dapat bertahan hidup pada menit-menit pertama, minggu-minggu pertama tanpa bantuan dari kelompok (keluarga). Dan melalui keluarga ini pula kita mulai belajar bagaimana harus bersosialisasi, yang mana nantinya merupakan dasar dari pola tingkah laku dan pola berfikir serta mendidik kita agar mempunyai perspektif tertentu terhadap diri sendiri dan dunia luar atau lingkungan. Selanjutnya, hari demi hari kita lalui bersama kelompok, dari satu kelompok ke kelompok yang lain, baik formal maupun informal. Dan dalam kelompok-kelompok ini interaksi kita dengan orang lain dalam kelompok tidak dapat terhindarkan. Dari berbagai studi tentang prilaku dan kepribadian menunjukkan bahwa bentuk perlakuan yang diterima seseorang dalam kelompoknya mempunyai konstribusi yang cukup besar dalam menentukan identitas kepribadian seseorang.[1]
Dari keterangan diatas, dapat kita lihat bahwa kehidupan dalam kelompok sangatlah dinamis. Semakin efektif suatu kelompok, semakin baik pula kualitas kehidupan anggota-anggotanya. Maka, dalam pembahasan kali ini penulis akan membahas mengenai Dinamika Kelompok.

A.     
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Dinamika Kelompok
Kata Dinamika berasal dari bahasa Yunani “Dynamics” yang bermakna “Kekuatan” (force). “Dynamics is facts or concepts which refer to conditions of change, expecially to forces”.
Menurut Slamet Santosa, dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Jadi, dinamika berarti adanya interaksi interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus berada dalam kelompok itu. Karenanya dapat disimpulkan bahwa Dinamika ialah kedinamisan atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis.[2]
Sherif berpendapat Kelompok adalah unit sosial yang terdiri dari sejumlah individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat pengembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
Slamet Sentosa mengatakan bahwa kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
Kemudian definisi singkat dinamika kelompok yang dikemukakan oleh Jacobs, Harvill dan Manson, dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada perkembangan kelompok.[3]
Sedangkan Benyamin B. Wolman menyebutkan dinamika kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat didalam kelompok, tentang perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi didalam kelompok, teknik-teknik untuk mengubah interpersonal dan attitude didalam kelompok.
Berdasarkan dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok adalah studi tentang interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain dengan adanya feed back dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis antar individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu.

B.     Proses Terbentuknya Kelompok
Individu memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhannya, namun potensi yang ada pada individu yang bersangkutan terbatas sehingga individu harus meminta bantuan kepada individu lain yang sama-sama hidup satu kelompok. Dalam keadaan seperti ini, individu berusaha mengatasi kesulitan yang ada pada dirinya melalui prinsip escapism artinya salah satu bentuk pelarian diri dengan mengorbankan pribadinya dan mempercayakan pada orang lain yang menurut pendapatnya memiliki suatu yang ada pada dirinya. Bentuk penyerahan diri seperti ini mengakibatkan timbulnya perasaan perlunya kemesraan di dalam kehidupan bersama. Artinya, individu tidak dapat hidup tanpa kerja sama dengan individu lain.[4]
Kemudian Shaw (1979), mengemukakan ada 6 karakteristik atau ciri suatu kelompok, yaitu:[5]
a.       Persepsi dan kognisi anggota kelompok
b.      Motivasi dan kebutuhan kepuasan (need statisfaction)
c.       Tujuan kelompok (group goal)
d.      Organisasi kelompok
e.       Ada ketergantungan antara anggota kelompok
f.       Interaksi

Sedangkan menurut Reitz (1977), kelompok mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a.       Terdiri dari dua orang atau lebih
b.      Berinteraksi satu sama lain
c.       Saling membagi beberapa tujuan yang sama
d.      Melihat dirinya sebagai suatu kelompok

C.    Peranan Interaksi Sosial dalam Dinamika Kelompok
Dalam suatu pengelompokan, gejala kejiwaan yang timbul antaranggota kelompok adalah dikarenakan adanya interaksi sosial. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Bales maupun Himans. Interaksi sosial individu dipandang sebagai akibat adanya struktur kelompok, seperti tingkah laku pimpinan atau tingkah laku individu yang berfungsi sebagai anggota kelompok. Sementara itu, H. Bonner memberi rumusan interaksi sosial adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia ketika kelakuan individu yang satu mempengaruhi, merubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya.[6] Dari pengetian tersebut dapat diartikan bahwa interksi sosial sangat berperan penting dalam dinamika kelompok, karena interaksi sosial membawa pengaruh, perubahan, dan memperbaiki kelakuan individu.
Tujuan interaksi dalam dinamika kelompok adalah untuk mempertahankan kelompok agar tetap utuh, terpadu, berfungsi dengan baik dan untuk mempertahankan kelompok agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Agar interaksi antar anggota kelompok dapat menimbulkan kerjasama apabila masing-masing anggota kelompok:
1)      Mengerti akan tujuan yang dibebankan didalam kelompok tersebut
2)      Adanya saling menghormati diantara anggota-anggotanya
3)      Adanya saling menghargai pendapat anggota lain
4)      Adanya keterbukaan, toleransi, dan kejujuran diantara anggota kelompok

D.    Manfaat Mempelajari Dinamika Kelompok
Berbagai pihak telah menyadari betapa pentingnya mempelajari dinamika kelompok karena beberapa alasan berikut:[7]
a.       Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat
b.      Individu tidak dapat pula bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya.
c.       Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Hal itu bisa terjadi apabila dikerjakan dalam kelompok kecil.
d.      Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan baik.
e.       Semakin banyak diakui manfaat dari penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok.

E.     Persoalan dalam Dinamika Kelompok
Dari pokok pengertian dinamika kelompok dapat ditarik berbagai persoalan yang menjadi objek studi dinamika kelompok. Persoalan dalam dinamika kelompok adalah semua gejala kejiwaan yang disebabkan oleh kehidupan bersama dalam kelompok yang face to face. Ruth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok dapat diuraikan sebagai berikut:[8]
a.       Kohesi atau persatuan
Dalam persoalan kohesi akan dilihat tingkah laku anggota dalam kelompok, seperti proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok, dan sebagainya.

b.      Motif atau dorongan
Persoalan motif ini berkisar pada interes anggota terhadap kehidupan kelompok, seperti kesatuan berkelompok, tujuan bersama, orientasi diri terhadap kelompok, dan sebagainya.

c.       Struktur
Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antaranggota, pembagian tugas, dan sebagainya.

d.      Pimpinan
Persoalan pimpinan tidak kalah pentingnya pada kehidupan kelompok, hal ini terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, sistem kepemimpinan, tugas pemimpin dan sebagainya.

e.       Perkembangan kelompok
Persoalan perkembangan kelompok dapat pula menentukan kehidupan kelompok selanjutnya, dan ini terlihat pada perubahan dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada dalam kelompok, perpecahan kelompok, dan sebagainya.

F.     Unsur-unsur dalam Dinamika Kelompok
Kedinamisan suatu kelompok sangat ditentukan oleh kedinamisan anggota kelompok melakukan interaksi dalam mencapai tujuan. Menilai dinamika kelompok berarti juga menilai kekuatan atau gerak yang terdapat di dalam kelompok yang menentukan prilaku kelompok dan anggotanya dalam mencapai tujuan. Berikut ini beberapa unsur-unsur yang ada di dalam dinamika kelompok yang mempengaruhi anggota maupun kelompok itu sendiri:[9]
a)      Tujuan kelompok (group goal)
Tujuan kelompok merupakan gambaran tentang sesuatu hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok yang sangat jelas diperlukan agar anggota dapat berbuat sesuatu sesuai dengan kebutuhan kelompok. Keadaan ini menyebabkan kuatnya dinamika kelompok. Tujuan kelompok ini akan menjadi suatu motivasi bagi anggota untuk melakukan kegiatan kelompok sehingga pencapaian tujuan tersebut akan lebih efektif.

b)      Struktur kelompok (group structure)
Struktur kelompok adalah suatu bentuk hubungan antara individu-individu di dalam kelompok yang disesuaikan dengan posisi dan peranan masing-masing individu. Struktur kelompok juga diartikan sebagai upaya kelompok mengatur dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh dari struktur kelompok itu sendiri seperti struktur kekuasaan, struktur tugas atau pembagian kerja, struktur komunikasi dan sebagainya. Namun yang terpenting dalam struktur kelompok adalah terciptanya interaksi yang intensif diantara anggota kelompok.

c)      Fungsi tugas (task function)
Fungsi tugas adalah segala sesuatu yang harus dilakukan oleh kelompok agar kelompok dapat menjalankan fungsinya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.

d)     Pembinaan dan pengembangan kelompok (group building and maintenance)
Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah segala macam usaha yang dilakukan kelompok dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan dirinya. Atau bisa dikatakan juga bahwa pembinaan dan pengembangan kelompok ini juga berarti usaha-usaha untuk menjaga kehidupan kelompok.

e)      Kekompakan kelompok (group cohesiveness)
Kekompakan kelompok adalah perasaan ketertarikan anggota terhadap kelompok atau rasa memiliki kelompok. Kelompok yang anggota-anggotanya kompak akan meningkatkan gairah bekerja sehingga para anggota lebih efektif dan termotivasi untuk tetap berinteraksi satu sama lain. Kekompakan kelompok dipengaruhi oleh besarnya komitmen para anggota. Komitmen ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kepemimpinan kelompok, keanggotaan kelompok, homogenitas kelompok, tujuan kelompok, keterpaduan atau integrasi, kerjasama dan besarnya kelompok.

f)       Suasana kelompok (group atmosphere)
Suasana kelompok meliputi suasana hati atau irama atau perasaan yang terdapat didalam kelompok. Suasana kelompok ini menyangkut moral, sikap dan perasaan-perasaan yang umum terdapat dalam kelompok. Sebagai indikatornya dapat dilihat pada sikap anggota, mereka bersemangat atau sebaliknya apatis terhadap kegiatan dan kehidupan kelompok.

g)      Tekanan pada kelompok (group pressure)
Tekanan pada kelompok adalah tekanan-tekanan dalam kelompok yang menimbulkan ketegangan pada kelompok untuk menimbulkan dorongan ataupun motivasi dalam mencapai tujuan kelompok. Fungsi tekanan pada kelompok adalah membantu kelompok mencapai tujuan, mempertahankan dirinya sebagai kelompok, dan sebagainya.

h)      Keefektifan kelompok (group effectiveness)
Efektifitas kelompok adalah keberhasilan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan cepat dan berhasil baik serta memuaskan bagi setiap anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuan berikutnya.
Efektifitas kelompok mempunyai pengaruh timbal balik dengan kedinamisan kelompok. Kelompok yang efektif mempunyai tingkat dinamika yang tinggi, sebaliknya kelompok yang dinamis akan efektif mencapai tujuan-tujuannya. Efektifitas dapat dilihat dari segi produktifitas, moral, dan kepuasan anggota.
Tercapainya tujuan kelompok dapat digunakan sebagai ukuran produktifitas kelompok; semangat dan sikap anggota dipakai sebagai ukuran moral; dan keberhasilan anggota mencapai tujuan pribadi digunakan sebagai ukuran kepuasan anggota. Semakin berhasil kelompok mencapai tujuannya, semakin bangga anggota berasosiasi dengan kelompok itu dan semakin puas anggota karena tujuan pribadinya tercapai. Dengan demikian kelompok akan semakin efektif dan dinamika kelompok akan semakin tinggi.

i)        Maksud terselubung (hidden agenda)
Maksud terselubung merupakan perasaan yang terpendam, baik di dalam diri anggota maupun di dalam kelompok. Agenda terselubung juga bisa berupa keinginan-keinginan yang ingin dicapai oleh kelompok, tetapi tidak dinyatakan secara formal (tertulis). Bisa diartikan lebih lanjut bahwa maksud terselubung adalah emosional berupa perasaan, konflik, motif, harapan, aspirasi dan pandangan yang tidak terungkap yang dimiliki oleh anggota kelompok. Terpenuhinya maksud terselubung anggota akan mendorong semakin aktifnya anggota kelompok dalam melaksanakan tugas dan kegiatan kelompok yang akan mendorong semakin dinamisnya suatu kelompok.


PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu tidak mungkin untuk hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Baik itu dalam keluarga, lingkungan, kantor dan sebagainya. Dinamika kelompok dapat diartikan sebagai suatu kekuatan yang ada dalam kelompok. Dinamika kelompok disini sebagai tolak ukur apakah suatu kelompok yang diikuti oleh seseorang individu tersebut dinamis atau tidaknya. Karena semakin efektif suatu kelompok, maka akan baik pula kualitas anggota-anggota di dalamnya.

B.     Saran
Setelah kita mempelajari tentang dinamika kelompok ini, penulis berharap agar kita sebagai manusia tetap merasa bahwa diri kita kurang, dan kita masih membutuhkan orang lain. Dengan kekayaan yang kita miliki belum tentu membuat kita bahagia selalu, karena bahagia bukan hanya soal harta melainkan bagaimana kita saling membantu dalam kehidupan bersama.


DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Mugi. 2001. TESIS: “Dinamika Kelompok dan Kemandirian Anggota Kelompok Tani dalam Berusahatani di Kec. Poncorarno Kab. Kebumen Prov. Jawa Tengah”. Pasca Sarjana: Universitas Sebelas Maret.
Rusmana, Nandang. Konsep Dasar Dinamika Kelompok. PPB-UPI.
Sentosa, Slamet. 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
T. Mass, Linda. 2004. Peranan Dinamika Kelompok dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Tim. Universitas Sumatera Utara.



[1] Linda T. Maas, 2004, Peranan Dinamika Kelompok dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Tim. Hlm 1
[2] Slamet Sentosa, 2009, Dinamika Kelompok. Hlm 5-6
[3] Nandang Rusmana, Konsep Dasar Dinamika Kelompok . Hlm 1         
[4] Slamet Sentosa, 2009...Hlm 6
[5] Nandang Rusmana,... Hlm 3
[6] Slamet Sentosa, 2009...Hlm 10-11
[7] Slamet Sentosa, 2009...Hlm 7-8
[8] Slamet Sentosa, 2009...Hlm 7
[9] Mugi Lestari, 2011, TESIS: “Dinamika Kelompok dan Kemandirian Anggota Kelompok Tani dalam Berusahatani”. Hlm 20-26

1 komentar: